Senin, 04 Juli 2011

Memang Bukan Orang Suci


Kini ku hadir dalam ruang putih
Dingin
Sendiri
Tersemat dan bersemayam karena waktu
Mungkin juga karena aku
Tidak kurasakan gelap
Masih bisa ku hirup sang bayu melalui indra penciuman
Masih dapat ku rasa sang bayu menusuk tulangku

Kau tahu itu kan?
Dalam diam ku hanya bisa mengadu
Mengadu pada pemilik diriku
Itu yang kulakukan untuk menyelamatkan ragaku
Doa dalam diam yang ku rasa itu mampu

Dingin
Sendiri
Ku tak pernah bayangkan ini
Ku juga tak pernah pikirkan ini
Terjebak waktu yang terus melaju
Ah... aku tahu Kau ada, Tuhan
Melihatku dengan perasaan

Aku tak tahu cara berterima kasih pada-Mu
Selalu ku merasa Kau sibuk dengan mereka
Orang-orang yang selalu mengisi rumah-Mu
Orang-orang yang selalu ingat dan memuji-Mu

Aku tak terlalu paham cara meminta maafMu, Tuhan
Hanya ku rasa hina saja
Hanya ku lihat buruk saja
Tanpa ku sadari ini semua

Tapi saat ini
Ku merenung lama
Sangat lama dari yang pernah kulakukann
Aku menangis
Aku akui kebodohanku
Meresap tiap detik pergerakkan hatiku
Meski bukan di rumah-Mu
Meski aku bukan orang yang selalu memuji-Mu

Di antara dinding putih ini
Di atas lantai yang dingin ini
Dan di bawah langit yang sebenarnya masih terang ini
Aku rasa aku pantas untuk tersungkur mati
Mohon ampun pada Illahi

                                                                                                    Garut, 2 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar