Senin, 04 Juli 2011

Memang Bukan Orang Suci


Kini ku hadir dalam ruang putih
Dingin
Sendiri
Tersemat dan bersemayam karena waktu
Mungkin juga karena aku
Tidak kurasakan gelap
Masih bisa ku hirup sang bayu melalui indra penciuman
Masih dapat ku rasa sang bayu menusuk tulangku

Kau tahu itu kan?
Dalam diam ku hanya bisa mengadu
Mengadu pada pemilik diriku
Itu yang kulakukan untuk menyelamatkan ragaku
Doa dalam diam yang ku rasa itu mampu

Dingin
Sendiri
Ku tak pernah bayangkan ini
Ku juga tak pernah pikirkan ini
Terjebak waktu yang terus melaju
Ah... aku tahu Kau ada, Tuhan
Melihatku dengan perasaan

Aku tak tahu cara berterima kasih pada-Mu
Selalu ku merasa Kau sibuk dengan mereka
Orang-orang yang selalu mengisi rumah-Mu
Orang-orang yang selalu ingat dan memuji-Mu

Aku tak terlalu paham cara meminta maafMu, Tuhan
Hanya ku rasa hina saja
Hanya ku lihat buruk saja
Tanpa ku sadari ini semua

Tapi saat ini
Ku merenung lama
Sangat lama dari yang pernah kulakukann
Aku menangis
Aku akui kebodohanku
Meresap tiap detik pergerakkan hatiku
Meski bukan di rumah-Mu
Meski aku bukan orang yang selalu memuji-Mu

Di antara dinding putih ini
Di atas lantai yang dingin ini
Dan di bawah langit yang sebenarnya masih terang ini
Aku rasa aku pantas untuk tersungkur mati
Mohon ampun pada Illahi

                                                                                                    Garut, 2 Juli 2011

Not Malam


Ting ting ting ting
Desah nada dari susunan syair
Alunan suci penyejuk embun
Ting ting ting ting

Sang maestro memberikan simponi
Alunan not-not yang bergoyang saat dentingan malam
Alunan not-not yang bersua dalam ruang
Sang maestro suguhkan kerinduan

Kesempurnaan syair terlantunkan
Melalui dentingan pucuk petikan
Petikan yang serupa bukan petikan
Sesaji syair kata dari susunan

Aku terhenyak karena malam
Bak piano tanpa keyboard kelam
Syair terputus terhalang not hitam
Terhalang nada tinggi pelantun susunan

Aku ingin dengarkan denting suara piano
Pengiring rindu bak air penghantar rasa
Aku ingin rasakan hangat petikan gitar
Si tubuh mulus nan cantik metafor

Hanya bisa ku tersenyum pada cerminan alam
Dari dentingan dan petikan diiringi kicauan
Terhempas oleh senar gitar yang  dipetik musisi bangsawan
Terlempar oleh not-not dari jejeran keyboard piano yang berjejeran
Hingga tak pernah sadar piano itu terus beralunkan
Nada penghantar tanpa lirik syair kata dan petikan

Garut, 30 juni 2011

Kamis, 16 Juni 2011

Hadirnya Engkau

Kau tak pernah terhempas
tak pernah juga tiada
dari hatiku
dari sanubariku

Meski kau hilang
meski tak pernah terlihat
tak kan ku putuskan tali kasih
tak kan ku hilangkan cinta

Berdiri pada onggokkan
bukan ilusi terkelibat
sayang harimu
bukan lagi ilusi

Kau terpatri sayang
kau hadir
meski sesungguhnya engkau telah tiada
ragamu telah habis dimakan cacing
ditimbun tanah
tapi, kau tak kan pernah hilang.

#untuk sahabatku,,,

Senin, 06 Juni 2011

Langitmu Kejam!


Langitmu menyeru
Berucap dan berkata
Mencerca dan memaki
Langitmu kejam!

Kau hanya teduhi akarmu
Kau biarkan akar lain yang ada di depanmu
Tak sedikitpun kau lirik arah depanmu
Arah samping dan belakangmu

Berdiri engkau berdiri
Pada satu batang pohon
Sesungguhnya pohon itu hanya ranting
Bisa patah karena tersikut

Nuranimu dimana?
Bisa mengalahkan hati kecilmu
Kau tak dengar suara rontaan?
Kau tak paham peneduhan?

Kau lepas pula selimut cintamu
Kau abaikan juga teguran di depanmu
Nuranimu dimana?
Hilangkah karena cucian otak?

#untukmu....
Mungkin memang salahku yang berniat untuk selalu menjaga silaturahim, dengan siapapun itu (termasuk mantan kekasihku sendiri). Tapi salah ya jika itu kulakukan? Salah ya jika aku seperti ini? Aku sadar aku pernah ada cerita denganmu, tapi haruskah seperti ini persahabatan kita berakhir? Sungguh kurasa tragis. Sumpah, sakit, S.A.K.I.T dan itu yang kurasa. Ku hormati keputusan kekasihmu, ku hargai itu,  karena kini engkau dengannya dan berbeda denganku dulu yang membiarkanmu dekat dengan dia saat itu, seterang apapun kau memberikan alibi, ku telah ikrarkan janji pada kekasihmu untuk tidak akan membuka komunikasi denganmu, dan telah kupastikan itu. Dan kupastikan pula diriku tak kan mengingkari janji yang telah kuucapkan, aku tak kan seperti kekasihmu yang telah mengingkari janji di atas waktu, terlalu pecundang jika harus ku ucap!
Pastikan ia kan baik2 saja, jangan sampai terulang kembali apa yang akan dia lakukan pada orang selain diriku. Aku hanya ingin kita bisa berbagi cerita lagi, menjadi sepasang sahabat lagi seperti saat kita belum terikat jalinan yang menjadikan dirimu lebih istimewa di hatiku dan diriku lebih istimewa di hatimu, akan selalu ku rindukan itu, selalu. 
Aku minta maaf *****, maafku untukmu.

Sabtu, 30 April 2011

Bukan Cerita Dongeng

pada pilihan yang akan menentukan cerita yang akan datang. ternyata begitu membingungkan. apa yang harus ku lakukan saat ini? bagaimana harus ku sikapi masalah ini? ku menyadari pasti akan ada hikmah atas semua kejadian yang menimpaku.

Jumat, 29 April 2011

cinta baru

alhamdullah... kita tahu apa yang kita rasa. tapi ternyata perasaan yang kita miliki membuatku tersiksa.