Kamis, 16 Juni 2011

Hadirnya Engkau

Kau tak pernah terhempas
tak pernah juga tiada
dari hatiku
dari sanubariku

Meski kau hilang
meski tak pernah terlihat
tak kan ku putuskan tali kasih
tak kan ku hilangkan cinta

Berdiri pada onggokkan
bukan ilusi terkelibat
sayang harimu
bukan lagi ilusi

Kau terpatri sayang
kau hadir
meski sesungguhnya engkau telah tiada
ragamu telah habis dimakan cacing
ditimbun tanah
tapi, kau tak kan pernah hilang.

#untuk sahabatku,,,

Senin, 06 Juni 2011

Langitmu Kejam!


Langitmu menyeru
Berucap dan berkata
Mencerca dan memaki
Langitmu kejam!

Kau hanya teduhi akarmu
Kau biarkan akar lain yang ada di depanmu
Tak sedikitpun kau lirik arah depanmu
Arah samping dan belakangmu

Berdiri engkau berdiri
Pada satu batang pohon
Sesungguhnya pohon itu hanya ranting
Bisa patah karena tersikut

Nuranimu dimana?
Bisa mengalahkan hati kecilmu
Kau tak dengar suara rontaan?
Kau tak paham peneduhan?

Kau lepas pula selimut cintamu
Kau abaikan juga teguran di depanmu
Nuranimu dimana?
Hilangkah karena cucian otak?

#untukmu....
Mungkin memang salahku yang berniat untuk selalu menjaga silaturahim, dengan siapapun itu (termasuk mantan kekasihku sendiri). Tapi salah ya jika itu kulakukan? Salah ya jika aku seperti ini? Aku sadar aku pernah ada cerita denganmu, tapi haruskah seperti ini persahabatan kita berakhir? Sungguh kurasa tragis. Sumpah, sakit, S.A.K.I.T dan itu yang kurasa. Ku hormati keputusan kekasihmu, ku hargai itu,  karena kini engkau dengannya dan berbeda denganku dulu yang membiarkanmu dekat dengan dia saat itu, seterang apapun kau memberikan alibi, ku telah ikrarkan janji pada kekasihmu untuk tidak akan membuka komunikasi denganmu, dan telah kupastikan itu. Dan kupastikan pula diriku tak kan mengingkari janji yang telah kuucapkan, aku tak kan seperti kekasihmu yang telah mengingkari janji di atas waktu, terlalu pecundang jika harus ku ucap!
Pastikan ia kan baik2 saja, jangan sampai terulang kembali apa yang akan dia lakukan pada orang selain diriku. Aku hanya ingin kita bisa berbagi cerita lagi, menjadi sepasang sahabat lagi seperti saat kita belum terikat jalinan yang menjadikan dirimu lebih istimewa di hatiku dan diriku lebih istimewa di hatimu, akan selalu ku rindukan itu, selalu. 
Aku minta maaf *****, maafku untukmu.